Rabu, 30 November 2011

Komunikasi Data Dalam Sistem Informasi Manajemen

Model Dasar Komunikasi
Komunikasi data adalah pergerakan data dan informasi yang dikodekan dari satu titik ke titik lain melalui peralatan listrik atau elektro magnetik, kabel serat optik (fiber optic cables), atau sinyal gelombang mikro (microwave signals). Istilah lain yang digunakan adalah teleprocessing, telekomunikasi, telecom dan datacom.
Dalam bentuk berbasis sederhana, komunikasi berbasis komputer memiliki 3 tingkatan. Suatu contoh berdasarkan pengiriman pesan e-mail ke seseorang dapat menggambarkan berbagai tingkatan ini. Tingkat tertinggi, tingkat yang terdekat ke pemakai, adalah tingkat aplikasi. Ini bisa berupa perangkat lunak untuk mengirim e-mail melalui internet. Tingkat selanjutnya adalah tingkat komputer, yang membawa pesan e-mail itu saluran komunikasi. Ini adalah komputer anda. Tingkat terendah adalah saluran komunikasi kabel-kabel yang mentransmisikan pesan ke komputer lain di internet.
Protokol Komunikasi Komputer
    Komputer besar awal tidak berkomunikasi dengan komputer lain, hanya dengan terminal-terminal. Terminal tidak memiliki penyimpanan atas prosesor, ia hanya menyediakan sarana untuk memasukkan dan menampilkan data bagi komputer. IBM menyadari keterbatasan komunikasi ini sebagai suatu masalah, terutama sejak IBM ingin menjual lebih dari satu komputer ke satu perusahaan. Keuntungan dari transmisi komputer-ke-komputer adalah hilangnya kebutuhan untuk mentransfer data melalui suatu medium seperti punched card atas pita kertas. Menyalin data ke suatu medium (misalnya pita komputer), membawa medium tersebut ke komputer lain, kemudian memasukkan data itu ke komputer lain dinamakan sneaker net karena komputer-komputer tersebut tidak berkomunikasi secara langsung. Mereka memerlukan seseorang untuk membawa data itu dari satu komputer ke komputer lain. Sebagai jawaban atas keterbatasan sneaker net, pembuat peralatan komputer dan komunikasi mengembangkan protokol seperti SNA, Token Ring, dan Ethernet.
Paket
    Untuk transfer data yang besar, pesan perlu dibagi menjadi beberapa potongan yang lebih kecil sehingga pesan dari satu komputer tidak mendominasi medium komunikasi. Ini dilakukan dengan paket. Suatu paket adalah sebagian dari keselurahan data yang akan dikomunikasikan, dikombinasikan dengan alamat komputer tujuan data tersebut dan informasi pengendali lainnya.

 
Alamat Jaringan
    Alamat adalah empat rangkaian angka (masing-masing dari 0 sampai 225), dipisahkan oleh titik, dimana bagian alamat menetukan jaringan, host, sub-jaringan, dan komputer yang dituju. Sebagian besar pemakai komputer di kantor dihubungkan ke jaringan melalui jaringan melalui suatu alamat yang ditentukan secara permanen.
Perkembangan Protokol untuk Sistem Telepon Publik
    Kecepatan transmisi data melalui sistem telepon public lebih lambat dibandingkan bila dua komputer komputer dihubungkan melalui kabel telepon. Masalahnya karena protokol untuk sistem telepon public dibuat sehingga berbagai macam media komunikasi yang mungkin atau mungkin tidak dapat diandalkan.
Internet
Internet memiliki dampak yang lebih besar pada komunikasi berbasis komputer daripada perkembangan yang lain, dan ia telah menghasilkan aplikasi khusus seperti intranet dan ekstranet. Secara sederhana, internet hanyalah kumpulan jaringan yang dapat saling berhubungan. Jika anda memiliki LAN di satu kantor dan LAN di kantor lain, anda dapat menggabungkan keduanya dan itu akan menciptakan suatu Internet.
  • Intranet
    Organisasi dapat membatasi akses ke jaringan mereka hanya bagi anggota organisasinya dengan menggunakan intranet. Intranet menggunakan protokol jaringan komputer yang sama dengan Internet tetapi membatasi akses ke sumber daya komputer hanya bagi sekelompok orang pilihan di dalam organisasi.
  • Ekstranet
    Beberapa pemakai jaringan yang sah mungkin berada di luar batas organisasi. Misalnya, satu pemasok mungkin memerlukan akses ke catatan tingkat persediaan. Saat intanet diperluas hingga menyertakan para pemakai di luar organisasi ia dinamakan ekstranet.
Komunikasi Data Berbasis Komputer
Seiring meluasnya teknologi dan metodologi komunikasi data, berkembang tiga metode pengendalian jaringan. Yang pertama adalah suatu komputer pusat yang dihubungkan ke terminal-terminal. Metode ini diikuti oleh sistem terdistribusi, dan pemrosesan client/Server adalah yang terkini. Masing-masing memiliki keunggulan yang cocok untuk situasi yang berbeda.
Pengendalian Terpusat
    Suatu terminal tidak memiliki penyimpanan atau prosesor. Terminal sekedar meyediakan sarana untuk memasukkan dan menampilkan data untuk komputer. Pengendalian peralatan dilakukan oleh komputer yang terhubung dengan terminal. Suatu komputer mikro mungkin bertindak sebagai terminal saat melaksanakan suatu tugas untuk suatu aplikasi, terutama jika aplikasi itu dikendalikan oleh komputer lain. Dalam hal itu, komputer mikro tersebut bertindak sebagai terminal karena tidak menggunakan sumber daya penyimpanan atau prosesornya sendiri untuk melaksanakan aplikasi tersebut. Namun, jika komputer mikro tersebut memberikan lebih sekedar kemampuan input dan output, secara teknis ia tidak berfungsi sebagai terminal.
Pemrosesan Terdistribusi
    Pemrosesan terdistribusi, juga disebut pemrosesan data terditribusi, adalah istilah untuk komunikasi data dari satu tempat ke tempat lain yang menggunakan data tersebut. Pendekatan pemrosesan ini, memanfaatkan sumber daya komputer yang tersebar secara lebih baik daripada model terminal.
Pemrosesan Client/Server
    Pemrosesan client/Server menyadari perlunya gabungan dari strategi pemrosesan terpusat dan terdistribusi untuk memanfaatkan sepenuhnya kemampuan pemrosesan komputer dan komunikasi data.
Perangkat Keras dan Lunak Komunikasi
Peralatan yang digunakan untuk melakukan interaksi / komunikasi dibedakan atas (peralatan inter aksi):
  1. Data Communication Equipment – DCE, untuk menyalurkan informasi antar lokasi.
  2. Data Terminal Equipment – DTE, merupakan peralatan tempat informasi masuk dan keluar bagi pemakai maupun komputer.
Di dalam sistem komunikasi data ada sistem yang mengatur hubungan dengan peralatan komunikasi data. Peralatan ini disebut Data Communication Controller UnitDCCU.

 
Tugas dari DCCU antara lain :
  • Membentuk antar muka antara sistem input/output bus dan modem;
  • Mengendalikan sinyal antarmuka modem dan konversi level sinyal agar sesuai dengan antarmuka;
  • Mengubah data yang akan dikirimkan menjadi serial dan sebaliknya;
  • Untuk peralatan sinkron terdapat buffer, dan kendali berita antara 2 stasiun dilakukan oleh DCCU;
  • Mengatur error recovery dengan mekanisme retry;
  • Melakukan konversi sandi bilamana perlu;
  • Melakukan sinkronisasi karakter baik dengan cara start/stop maupun dengan karakter SYN;
  • Melakukan bit sinkronisasi untuk controller asinkron. Kadang kala controller sinkron juga dapat melakukannya dengan internal clock;
  • Melakukan pengujian kesalahan (parity, longitudinal atau BCC);
  • Mengendalikan prosedur dengan melacak karakter transmission control.

 
Beberapa macam terminal yang umum :
  • Key board – printer
  • Key board – video display
  • Line printer

 
Input/Output Controller
I/O controller mengatur aliran informasi masuk dan keluar terminal. Terdapat 3 fungsi I/O controller:
  • Kendali masukan (input control)
  • Kendali keluaran (output control)
  • Pemeriksaan kesalahan (error checking) : validity checking, redundancy checking, dan polynomial checking.

Pengendali Terminal

Melakukan semua hal yang dilakukan oleh I/O controller, dengan tugas utamanya adalah: Sinkronisasi, Pengujian kesalahan, Kendali dan perintah I/O, Menyimpan karakter untuk sementara, Multiplexing, Pemeriksaan status dan Pemeriksaan kecepatan, Perakitan dan pembongkaran.
Dalam sistem komunikasi data dikenal beberapa macam perangkat keras yaiu terminal, komputer, tranmission lines, modem, multiplexer, concentrator (pengumpul).
  1. Terminal. Merupakan alat yang melayani proses I/O, jadi merupakan penghubung antara manusia dengan mesin. Pemilihan terminal ditentukan oeh kebutuhan pada saat ini dan melihat perkembangan di masa datang. Macam-macam Terminal Dasaradalah Teletypewriter, Video Display Terminal/Unit – VDT/VDU, Remote Job Entry Terminal, Transaction Terminal, Intelligent Terminal (Terminal Cerdas).
  2. Komputer. Komputer atau prosesor yang dibutuhkan untuk sistem komunikasi data aak berbeda dengan prosesor untuk pengolah data. Banyak komputer dapat melayani kegiatan komunikasi data, asal saja perangkat keras dapat mengambil alih tugas yang kurang dapat dikerjakan secara efisien oleh prosesor tsb. Kebutuhan utama prosesor pada komunikasi data ialah mengolah data yang datang secara cepat dalam sistem real-time.
  3. Transmission Lines. Agar data dapat diterima oleh penerima diperlukan suatu media untuk membawa data tersebut. Medium tersebut dinamakan Saluran Transmisi (transmission lines). Pada dasarnya sistem transmisi dapat membawa data secara listrik atau elektro optik dan melalui satu kanal telekomunikasi. Kanal telekomunikasi merupakan saluran yang dipergunakan untuk membawa data dari sumber ke penerima.
  4. Modem. Singkatan dari Modulator – DEModulator, sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan modulasi (merubah pulsa biner menjadi sinyal analog) dan demodulasi. Dalam komunikasi data selalu diperlukan sepasang modem yang masing-masing dipasang di pemancar dan penerima.
  5. Multiplexer. Penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke satu saluran komunikasi, sehingga terjadi efisiensi penggunaan saluran komunikasi.
    Macam-macam Multiplexing :
  • Ferquency Division Multiplexing - FDM; akan menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirim akan dicampur berdasarkan frekuensinya
  • Time Division Multiplexing – TDM; pengiriman data dilakukan dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal tersebut dikirimkan dan digunakan untuk transmisi sinyak digital.
  • Concentrator. Merupakan antar muka sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat. Digunakan sebagai pengganti ataupun bersama-sama dengan multiplexer. Data yang diterima dikumpulkan dalam jumlah tertentu, baru kemudian disalurkan secara bersamaan ke tujuan. Sehingga Concentrator dapat membebaskan saluran komunikasi dari lalu lintas yag tidak bermanfaat, dan membebaskan komputer dari semua kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran berita tanpa salah (error free messages).
    Tugas Concentrator meliputi line servicing; Konversi kecepatan dan kode; Meratakan traffic; Error control; Memungkin ekspansi sistem tanpa perlu menggannggu pusat; Dapat mengganti jenis terminal dengan yang lebih efisien tanpa modifikasi pada pusat.
Sebagian besar perangkat lunak berada dalam host dan front end processor, dan sebagian dapat berada pada cluster control unit dan terminal. Perangkat lunak yang berada pada host, berfungsi :
  1. Menempatkan pesan dalam suatu urutan tertentu berdasarkan prioritas.
  2. Mengamankan catatan (log) dari setiap terminal dan memeriksa apakah suatu terminal berwenang untuk mengerjakan tugas yang diminta.
  3. Menghubungkan jaringan datacom dengan sistem manajemen database
  4. Mengamankan gangguan sewaktu listrik pada dengan menyimpan status penyimpanan primer secara periodik.

 
Perangkat lunak dalam front end processor, berfungsi :
  1. Menanyai dan menentukan terminal secara berurutan apakah terminal tersebut ingin menggunakan saluran.
  2. Memelihara catatan dengan memberikan waktu dan tanggal pada tiap pesan dan penomorannya.
  3. Mengubah kode dari satu jenis peralatan (misalnya IBM ) kejenis lain (misal DEC).
  4. Menyunting data
  5. Menambah dan menghapus kode routing.
  6. Memelihara file historis, termasuk memulihkan dari gangguan.
  7. Memelihara statistik atas penggunaan jaringan.

 
Pendekatan dasar Jaringan Pada Pemrosesan
Terdapat dua pendekatan pada jaringan komunikasi data yaitu Timesharing, Pemrosesan Terdistribusi, dan Client/Server computing.
Jaringan Timesharing terdiri dari satu komputer yang dipakai bersama oleh beberapa pemakai yang memperoleh akses melalui terminal-terminal.
Pemrosesan terdistribusi adalah suatu pendekatan dengan cara mendistribusikan komputer mini dan komputer mikro ke seluruh jaringan organisasi, pendekatan ini menggantikan Timesharing sebagai strategi jaringan.
Sedangkan Client/Server Computing adalah suatu pendekatan bagi penggunaan jaringan yang didasarkan pada konsep bahwa sebagian fungsi paling baik ditangani secara lokal dan sebagian paling baik ditangani secara terpusat. Oleh karenanya merupakan gabungan pendekatan Timesharing dangan Pemrosesan Terdistribusi.
Jaringan Setempat
Jaringan Setempat (Local Area Network)
Jaringan Setempat atau LAN adalah sekumpulan computer dan peralatan lain (seperti printer) yang saling berhubungan melalui suatu medium yang sama. LAN menghubungkan komputer-komputer yang dekat secara fisik, misalnya di ruang atau gedung yang sama. Jumlah computer dan peralatan lain yang dapat dihubungkan ke satu LAN terbatas. Batasan tersebut bervariasi tergantung medium yang menghubungkan computer tersebut dan perangkat lunak LAN yang digunakan.
Jaringan setempat menggunakan tiga konfigurasi terpisah untuk menghubungkan computer dan perangkat lain. Konfigurasi jaringan itu dinamakan topologi. Jaringan Token-Ring dari IBM menggunakan topologi, jaringan Ethernet umumnya menggunakan topologi bus (juga dinamakan backbone). Bus adalah suatu kabel tunggal dengan panjang terbatas. Topologi ketiga adalah star dan memerlukan suatu hub. Hub adalah suatu alat yang menerima paket dari data dari suatu computer di salah satu ujung bintang (star) dan menyalin isinya ke sluruh alat lain. Topologi star dan hub penting karena kesederhanaan dan kemudahan penerapannya. Topologi star dan hub bagi sebagian besar professional bisnis lebih berkaitan dengan komunikasi daripada teknologi.
LAN juga memungkinkan kelompok-kelompok kerja berbagi data berbasis computer menggunakan sumber daya computer yang tidak berada di meja si pekerja tetapi dalam jaringan, sertra mengirimkan pesan elektronik ke rekan kerja.
Jaringan Metropolitan (Metropolitan Area Network)
    Adalah jaringan dengan cara yang cukup luas untuk mencakup suatu kota secara keseluruhan atau beberapa kota kecil yang berdekatan. Jarak fisiknya sekitar 30 mil. MAN muncul ketika kebutuhan untuk menghubungkan beberapa computer melampui batas jarak LAN. Menghubungkan beberapa gedung dalam suatu organisasi seperti berada gedung di suatu kampus, merupakan aplikasi MAN paling umum.
Jaringan Luas (Wide Area Network)
    Adalah jaringan digunakan untuk menghubungkan berbagai computer dan peralatan lain bila jaraknya melampui batasan LAN dan MAN. Sistem telepon public atau common carrier menggunakan, digunakan untuk jaringan luas. Kelemahan utama penggunaan system telepon public adalah penurunan kecepatan transmisi.
Manajemen Jaringan
    Manajemen jaringan ditujukan untuk mengurangi peluang kegagalan jaringan terutama melalui perencanaan dan pengendalian.
Perencanaan Jaringan
Terdiri dari semua kegiatan yang diarahkan untuk mengantisipasi kebutuhan jaringan perusahaan. Ini mencakup tiga komponen utama yaitu:
  1. Perencanaan Kapasitas : menganalisis dan merencanakan volume lalu lintas yang dapat ditangani jaringan.
  2. Perencanaan Staf : membantu menentukan jumlah orang yang diperlukan untuk mengelola suatu jaringan dan tingkat keahlian yang diperlukan.
  3. Pemantauan Kinerja: menganalisis waktu respon pada suatu tingkat lalu lintas tertentu untuk mengantisipasi efek dari kemungkinan perubahan kinerja jaringan.
Pengendalian Jaringan
Meliputi pemantauan jaringan setiap hari untuk memastikan bahwa jaringan tetap pada tingkat operasi yang diinginkan. Pengendalian jaringan meliputi prosedur-prosedur seperti deteksi kegagalan, isolasi kegagalan, dan pemulihan jaringan.
Kegagalan adalah tiap kesalahan dalam data yang dikomunikasikan seperti sambungan komunkasi yang tidak berfungsi atau kondisi lain yang membuat data tidak tiba secara tepat. Untuk mencapai dan memlihara pengendalian jaringan, perusahaan memerlukan standar operasi, strategi rancangan, prosedur pengendalian kegagalan, dan metodologi pemecahan masalah.

 
Manajer Jaringan
Saat kita mempelajari database kita melihat bahwa seorang spesialis, yang disebut pengelola database, ditambahkan pada organisasi jasa informasi untuk mengelola bagian system informasi berbasis computer tersebut. Pendekatan yang sama juga dilakukan pada komunikasi dat. Orang yang bertanggung jawab merencanakan, menerapkan, mengoperasikan dan mengendalikan jaringan komunikasi data perusahaan adalah manajer jaringan. Staf dari manajer jaringan dapat terdiri dari beberapa spesialis komunikasi data dengan berbagai keahlian yang berbeda. Dapat mencakup analis jaringan yang melaksanakan fungsi yang sama seperti analis system, hanya terbatas pada system yang berorientasi komunikasi, analis perangkat lunak yang memprogram dan memelihara perangkat lunak komunikasi data. Dan teknisi komunikasi data yang ahli dalam perangkat keras komunikasi data.
Peran Datacom Dalam Pemecahan Masalah
  1. Memungkinkan beberapa sistem komputer saling berbagi (sharing) sumber daya secara bersama. Sehingga bersifat ekonomis.
  2. Menambah manfaat komputer karena jaringan memperluas kegunaan dan daya guna sistem komputer yang saling dihubungkan dengan jaringan tersebut sehingga terminal dengan terminal dapat berkomunikasi, tukar menukar data, dan dapat menggantikan fungsi surat menyurat.
  3. Memungkinkan berbagai macam merk komputer saling berhubungan, dengan demikian pemakai tidak tergantung pada satu vendor/penjual.
  4. Memungkinkan pengembangan sistem komputer secara relatif lebih mudah dan menyebabkan sistem komputer menjadi lebih fleksibel.
  5. Pengolahan terdistribusi, sehingga dapat mencegah ketergantungan kepada pusat atau central processor atau tidak tergantung pada satu sistem komputer saja.
  6. Memungkinkan integrasi berbagai macam aplikasi yang dijalankan pada berbagai macam sistem komputer. Data yang dihasilkan oleh satu bagian dapat segera digunakan oleh departemen lain dan sebaliknya.
Melalui jaringan komunikasi global (internet dan intranet) memungkinkan dibuat sarana Pemasaran dan promosi yang dikenal dengan web site atau homepage, perdagangan yang dikenal dengan e-commerce, surat menyurat elektronik (e-mail), pembelajaran jarak jauh yang dikenal dengan istilah e-learning atau distance learning, dan pelaksanaan konferenasi jarak jauh yang disebut dengan teleconference, serta untuk pelaksanaan pelayanan masyarakat oleh pemerintahan daerah kabupaten/kota dan propinsi serta departemen yang dikenal dengan istilah e-government.

#  WE

Selasa, 22 November 2011

Apa yang anda ketahui tentang pemrosesan data : batch, on-line, real time

A. Batch Processing

Batch processing adalah pelaksanaan dari serangkaian program (“pekerjaan”) pada komputer tanpa intervensi manual.
Pekerjaan Batch ditetapkan sehingga mereka dapat dijalankan sampai selesai tanpa intervensi manual, sehingga semua data input dipilih sebelumnya melalui script atau parameter baris perintah. Hal ini berbeda untuk “online” atau program interaktif yang meminta pengguna untuk input tersebut. Sebuah program membutuhkan set file data sebagai masukan, memproses data, dan menghasilkan satu set file output data. Lingkungan operasi ini disebut sebagai “batch processing” karena input data dikumpulkan ke dalam batch file dan diproses dalam batch oleh program ini.
Manfaat Batch Processing
Batch processing memiliki manfaat:
* Hal ini memungkinkan berbagi sumber daya komputer antara banyak pengguna dan program,
* Ini menggeser waktu pemrosesan pekerjaan untuk saat sumber daya komputasi kurang sibuk,
* Ini menghindari diparkir sumber daya komputasi dengan intervensi manual oleh menit-menit dan pengawasan,
* Dengan menjaga tingkat pemanfaatan yang tinggi secara keseluruhan, lebih baik lurus mengamortisasi biaya komputer, terutama salah satu yang mahal.

Sejarah
Batch processing telah dikaitkan dengan komputer mainframe sejak hari-hari awal komputasi elektronik di tahun 1950-an. Ada berbagai alasan mengapa batch processing didominasi komputasi awal. Salah satu alasannya adalah bahwa masalah bisnis yang paling mendesak untuk alasan profitabilitas dan daya saing adalah masalah akuntansi yang terutama, seperti penagihan. Penagihan secara inheren proses bisnis berorientasi batch, dan praktis setiap bisnis tagihan harus, handal dan tepat waktu. Selain itu, setiap sumber daya komputasi yang mahal, sehingga penyampaian berurutan pekerjaan batch cocok kendala sumber daya dan evolusi teknologi pada saat itu. Kemudian, sesi interaktif dengan baik interface komputer berbasis teks terminal atau antarmuka pengguna grafis menjadi lebih umum. Namun, komputer awalnya bahkan tidak mampu memiliki beberapa program dimuat ke memori utama.
Batch processing masih meresap dalam komputasi mainframe, tapi hampir semua jenis komputer sekarang mampu setidaknya beberapa batch processing, bahkan jika hanya untuk “rumah tangga” tugas. Itu termasuk komputer berbasis UNIX, Microsoft Windows, Mac OS X, dan bahkan smartphone, semakin. Virus scanning adalah bentuk batch processing, dan begitu juga dijadwalkan pekerjaan yang secara berkala menghapus file-file sementara yang tidak diperlukan lagi. E-mail sistem sering memiliki pekerjaan batch yang secara berkala arsip dan kompres pesan lama. Seperti komputer pada umumnya menjadi lebih meresap dalam masyarakat dan di dunia, pengolahan begitu juga akan batch.
Modern Systems
Disamping sejarah panjang mereka, aplikasi batch masih kritis di sebagian besar organisasi sebagian besar karena banyak proses inti bisnis secara inheren batch-oriented dan mungkin akan selalu. (Billing adalah contoh yang terkenal bahwa hampir setiap bisnis memerlukan berfungsi.) Meskipun sistem online juga dapat berfungsi ketika intervensi manual tidak diinginkan, mereka tidak biasanya dioptimalkan untuk melakukan volume tinggi, tugas yang berulang. Oleh karena itu, bahkan sistem baru biasanya berisi aplikasi batch satu atau lebih untuk memperbarui informasi di akhir hari, menghasilkan laporan, dokumen cetak, dan tugas non-interaktif lain yang harus menyelesaikan andal dalam tenggat waktu usaha tertentu.
Aplikasi batch modern menggunakan kerangka batch modern seperti Batch Spring, yang ditulis untuk Java, dan framework lain untuk bahasa pemrograman lain, untuk memberikan toleransi kesalahan dan skalabilitas yang diperlukan untuk pemrosesan volume tinggi. Dalam rangka untuk memastikan proses berkecepatan tinggi, aplikasi batch sering terintegrasi dengan solusi komputasi grid untuk partisi pekerjaan batch selama beberapa besar prosesor, meskipun ada tantangan pemrograman yang signifikan dalam melakukannya. Batch processing volume tinggi tempat terutama kebutuhan berat pada sistem dan aplikasi arsitektur juga. Arsitektur yang kuat fitur input / output kinerja dan skalabilitas vertikal, termasuk komputer mainframe modern, cenderung untuk memberikan kinerja yang lebih baik daripada alternatif batch.
bahasa Scripting menjadi populer saat mereka berevolusi bersama dengan batch processing.
Penggunaan Umum Batch Processing
Pengolahan data
Jadwal batch pengolahan khas termasuk akhir hari-pelapor (EOD). Secara historis, banyak sistem memiliki jendela batch dimana subsistem online adalah dimatikan dan kapasitas sistem yang digunakan untuk menjalankan pekerjaan umum untuk semua data (account, pengguna, atau pelanggan) pada sebuah sistem. Di bank, misalnya, pekerjaan EOD termasuk perhitungan bunga, generasi set laporan dan data ke sistem lain, pencetakan (pernyataan), dan proses pembayaran. Banyak bisnis telah pindah ke online bersamaan dan arsitektur batch dalam rangka mendukung globalisasi, Internet, dan lain tuntutan bisnis yang relatif baru. arsitektur tempat yang unik tersebut menekankan pada desain sistem, teknik pemrograman, teknik ketersediaan, dan layanan TI.
Percetakan
Sebuah prosedur batch processing populer komputerisasi sedang mencetak. Hal ini biasanya melibatkan operator memilih dokumen-dokumen yang mereka butuhkan dicetak dan menunjukkan ke software pencetakan batch kapan, di mana mereka harus menjadi output dan prioritas dari pekerjaan cetak. Maka pekerjaan itu dikirim ke antrian cetak dari mana daemon pencetakan mengirimkannya ke printer.

Database
Batch processing juga digunakan untuk update database massal yang efisien dan pengolahan transaksi otomatis, sebagai kontras dengan proses transaksi interaktif online (OLTP) aplikasi. Ekstrak itu, transformasi, load (ETL) langkah dalam mengisi data gudang secara inheren proses batch di sebagian besar implementasi.

Gambar
Batch processing sering digunakan untuk melakukan berbagai operasi dengan gambar digital. Tidak ada program komputer yang membiarkan satu ukuran, mengkonversi, watermark, atau mengedit file gambar.

Konversi
Batch processing juga digunakan untuk mengkonversi beberapa file komputer dari satu format yang lain. Hal ini untuk membuat file portabel dan fleksibel terutama untuk file milik dan warisan di mana pemirsa tidak mudah didapat.


1. Prinsip Umum dan Pedoman Batch Arsitektur
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch processing. Dalam suatu sistem batch processing, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan.
Berikut ini adalah beberapa prinsip kunci, pedoman, dan pertimbangan-pertimbangan umum untuk mempertimbangkan ketika membangun sebuah solusi batch.  Sebuah arsitektur batch biasanya mempengaruhi arsitektur secara on-line dan sebaliknya. Desain dengan kedua arsitektur dan lingkungan dalam pikiran dengan menggunakan blok bangunan umum bila memungkinkan.
Menyederhanakan sebanyak mungkin dan menghindari bangunan struktur logis kompleks dalam aplikasi batch tunggal.
Proses data sebagai dekat dengan tempat tinggal data fisik mungkin atau sebaliknya (yaitu, menyimpan data Anda di mana terjadi pemrosesan Anda).  Minimalkan penggunaan sumber daya sistem, terutama I / O. Melakukan usaha sebanyak mungkin dalam memori internal.
Review aplikasi I / O (menganalisis laporan SQL) untuk memastikan bahwa fisik yang tidak perlu I / O adalah dihindari. Secara khusus, keempat berikut kelemahan umum perlu dilihat untuk:
1.    Membaca data untuk setiap transaksi bila data bisa dibaca sekali dan disimpan dalam cache atau penyimpanan kerja;
2.    Membaca ulang data untuk transaksi dimana data dibacakan sebelumnya dalam transaksi yang sama;
3.    Menyebabkan tidak perlu meja atau scan indeks;
4.    Tidak menetapkan nilai-nilai kunci pada klausa WHERE dari pernyataan SQL.
Jangan melakukan sesuatu dua kali dalam menjalankan batch. Misalnya, jika Anda membutuhkan data summarization untuk keperluan pelaporan, selisih disimpan total jika mungkin saat awalnya data sedang diproses, sehingga aplikasi pelaporan Anda tidak perlu memproses ulang data yang sama.  Mengalokasikan memori yang cukup pada awal aplikasi batch untuk menghindari realokasi memakan waktu selama proses tersebut. Selalu mengasumsikan yang terburuk berkaitan dengan integritas data. Masukkan pemeriksaan yang memadai dan validasi record untuk menjaga integritas data.
Melaksanakan checksums untuk validasi internal di mana mungkin. Sebagai contoh, file datar harus memiliki catatan trailer menceritakan total catatan dalam file dan agregat bidang kunci. Merencanakan dan melaksanakan tes stres sedini mungkin dalam lingkungan produksi seperti dengan volume data yang realistis.
Dalam batch backup sistem yang besar dapat menantang, terutama jika sistem berjalan bersamaan dengan on-line secara 24-7. Database backup biasanya diurus dengan baik dalam desain on-line, tetapi file backup harus dianggap sama pentingnya. Jika sistem tergantung pada file flat, file prosedur cadangan tidak hanya berada di tempat dan didokumentasikan, tetapi juga diuji secara teratur.
2. Strategi Pengolahan Batch
Untuk membantu merancang dan mengimplementasikan sistem batch, batch blok aplikasi dan pola dasar pembangunan harus disediakan untuk para desainer dan programer dalam bentuk grafik struktur sampel dan kerang kode. Ketika mulai desain pekerjaan batch, logika bisnis harus didekomposisi menjadi serangkaian langkah-langkah yang dapat diimplementasikan dengan menggunakan blok bangunan standar berikut:
Konversi Aplikasi:
Untuk setiap jenis file yang disediakan oleh atau yang dihasilkan ke sistem eksternal, aplikasi konversi perlu diciptakan untuk mengubah catatan transaksi yang disertakan ke dalam format standar yang diperlukan untuk diproses. Jenis aplikasi batch dapat sebagian atau seluruhnya terdiri dari utilitas terjemahan modul (lihat Dasar Batch Layanan).
1. Validasi Aplikasi:
Aplikasi Validasi memastikan bahwa semua input / output catatan benar dan konsisten. Validasi biasanya didasarkan pada header file dan trailer, dan algoritma checksum validasi serta tingkat catatan pemeriksaan silang.
2. Ambil Aplikasi:
Sebuah aplikasi yang membaca satu set catatan dari database atau file input, memilih catatan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan, dan menulis catatan ke file output.
3. Ekstrak / Update Aplikasi:
Sebuah aplikasi yang membaca data dari database atau file masukan, dan membuat perubahan pada database atau output file didorong oleh data yang ditemukan di setiap record input.
4. Pengolahan dan Memutakhirkan Aplikasi:
Sebuah aplikasi yang melakukan proses transaksi input dari ekstrak atau aplikasi validasi. pemrosesan biasanya akan melibatkan membaca database untuk memperoleh data yang diperlukan untuk pengolahan, berpotensi pembaruan basis data dan membuat catatan untuk pemrosesan output.
5. Output Aplikasi Format /:
Aplikasi membaca file input, merestrukturisasi data dari catatan ini sesuai dengan format standar, dan menghasilkan output file untuk pencetakan atau transmisi ke program lain atau sistem.
Selain aplikasi dasar shell harus disediakan untuk logika bisnis yang tidak dapat dibangun dengan menggunakan blok bangunan yang telah disebutkan sebelumnya. Selain blok bangunan utama, setiap aplikasi dapat menggunakan satu atau lebih dari langkah-langkah utilitas standar, seperti:
1. Urutkan
Program yang membaca file input dan menghasilkan output file mana catatan telah kembali diurutkan menurut bidang semacam kunci dalam catatan. Macam biasanya dilakukan oleh sistem utilitas standar.
2. Split
Sebuah program yang membaca sebuah file input tunggal, dan menulis catatan masing-masing ke salah satu dari beberapa output file berdasarkan nilai lapangan. Splits dapat disesuaikan atau dilakukan oleh parameter-driven utilitas standar sistem.
3. Merge
Sebuah program yang membaca catatan dari beberapa input file dan menghasilkan satu file output dengan data gabungan dari file input. Penggabungan dapat disesuaikan atau dilakukan oleh parameter-driven utilitas standar sistem.
3. Batch Aplikasi Tambahan Dapat Dikategorikan Oleh Sumber Masukan
1.    Database aplikasi berbasis didorong oleh baris atau nilai diambil dari database. File aplikasi berbasis didorong oleh catatan atau nilai diambil dari sebuah file. Pesan aplikasi berbasis didorong oleh pesan diambil dari antrian pesan.
2.    Landasan dari setiap sistem batch adalah strategi pengolahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi meliputi: batch volume sistem diperkirakan, konkurensi dengan on-line atau dengan sistem lain batch, windows batch tersedia (dan dengan perusahaan lebih ingin menjadi dan berjalan 24×7, ini tidak meninggalkan jendela batch jelas).
4. Pilihan Pengolahan Khas Untuk Batch Adalah
1.    Normal pengolahan di jendela batch selama off-line
2.    Batch serentak / pengolahan on-line
3.    Pengolahan paralel banyak menjalankan batch yang berbeda atau pekerjaan pada saat yang sama Partisi (pengolahan yaitu banyak contoh pekerjaan yang sama pada saat yang sama)
4.    Kombinasi ini (Partisi Menggunakan partisi)
Urutan dalam daftar di atas mencerminkan kompleksitas pelaksanaan, pengolahan di jendela batch yang paling mudah dan partisi yang paling kompleks untuk diimplementasikan.
Beberapa atau semua pilihan ini mungkin tidak didukung oleh penjadwal komersial. Pada bagian berikut ini pilihan pengolahan dibahas lebih terinci. Adalah penting untuk menyadari bahwa komit dan strategi mengunci diadopsi oleh proses batch akan bergantung pada jenis pengolahan dilakukan, dan sebagai patokan dan mengunci strategi on-line juga harus menggunakan prinsip yang sama. Oleh karena itu, arsitektur batch tidak dapat sekedar renungan ketika merancang arsitektur secara keseluruhan.
Strategi penguncian dapat menggunakan kunci database hanya normal, atau layanan tambahan penguncian kustom dapat diimplementasikan dalam arsitektur. Layanan penguncian akan melacak penguncian database (misalnya dengan menyimpan informasi yang diperlukan dalam tabel-db dedicated) dan memberikan atau menolak izin untuk program aplikasi meminta operasi db. Coba lagi logika juga dapat diterapkan oleh arsitektur ini untuk menghindari batal pekerjaan batch dalam kasus situasi kunci.
1.    Pengolahan normal di jendela batch batch sederhana Untuk proses yang berjalan di jendela terpisah batch, dimana data yang diperbarui tidak diperlukan oleh pemakai online atau proses batch lainnya, konkurensi tidak menjadi masalah dan komit tunggal dapat dilakukan pada akhir dari menjalankan batch.
Dalam kebanyakan kasus pendekatan yang lebih kuat yang lebih sesuai. Hal yang perlu diingat adalah bahwa sistem batch memiliki kecenderungan untuk tumbuh waktu berjalan dengan, baik dari segi kompleksitas dan volume data yang akan menangani. Jika tidak ada strategi penguncian adalah di tempat dan sistem yang masih mengandalkan komit titik tunggal, memodifikasi program batch bisa menyakitkan. Oleh karena itu, bahkan dengan batch sistem sederhana, mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan logika untuk pilihan restart-recovery serta informasi mengenai kasus-kasus yang lebih kompleks di bawah ini.
2.    Batch serentak / on-line aplikasi Batch Pengolahan data yang secara bersamaan dapat diperbarui oleh pengguna on-line, tidak harus mengunci data apapun (baik dalam database atau file) yang dapat diminta oleh pengguna on-line selama lebih dari beberapa detik. Update juga harus berkomitmen untuk database pada akhir setiap transaksi sedikit. Ini meminimalkan bagian data yang tidak tersedia untuk proses lainnya dan waktu yang telah berlalu data tidak tersedia.
Pilihan lain untuk meminimalisir penguncian fisik adalah memiliki penguncian tingkat-baris logis diimplementasikan dengan baik sebagai Optimis Mengunci Pola atau Pola Mengunci Pesimistis.
Penguncian Optimis menganggap rendah dan kemungkinan pertentangan catatan. Ini biasanya berarti menyisipkan kolom timestamp di setiap tabel database yang digunakan secara bersamaan oleh kedua batch dan pengolahan on-line. Bila aplikasi yang menjemput baris untuk pengolahan, juga menjemput cap waktu itu. Sebagai aplikasi kemudian mencoba untuk memperbarui baris diproses, memperbarui menggunakan cap waktu asli dalam klausa WHERE. Jika cap waktu cocok, data dan informasi waktu akan berhasil diupdate. Jika cap waktu tidak cocok, ini menunjukkan bahwa aplikasi lain telah diperbarui baris yang sama antara mengambil dan upaya pembaruan dan karena itu update tidak dapat dilakukan.
Penguncian Pesimistis adalah setiap strategi penguncian yang mengasumsikan ada kemungkinan rekor tinggi dan karena itu pertentangan baik kunci fisik atau logis perlu diperoleh pada waktu pengambilan. Salah satu jenis penguncian logis pesimis menggunakan kunci khusus-kolom dalam tabel database. Bila aplikasi yang mengambil baris untuk update, itu set bendera dalam kolom kunci. Dengan bendera di tempat, aplikasi lain mencoba untuk mengambil baris yang sama secara logis akan gagal. Bila aplikasi yang mengatur update bendera baris, juga membersihkan bendera, sehingga baris yang akan diambil oleh aplikasi lain. Harap dicatat, bahwa integritas data harus dijaga juga antara fetch awal dan pengaturan bendera, misalnya dengan menggunakan kunci db (misalnya, SELECT UNTUK UPDATE). Perhatikan juga bahwa metode ini menderita dari downside sama seperti penguncian fisik kecuali yang agak lebih mudah untuk mengelola membangun mekanisme time-out yang akan mendapatkan kunci dirilis jika pengguna pergi untuk makan siang saat merekam terkunci.
Pola ini tidak selalu cocok untuk batch processing, tetapi mereka dapat digunakan untuk batch konkuren dan pengolahan on-line (misalnya dalam kasus-kasus dimana database tidak mendukung penguncian tingkat-baris). Sebagai aturan umum, penguncian optimis lebih cocok untuk aplikasi on-line, sedangkan penguncian pesimis lebih cocok untuk aplikasi batch. Setiap kali penguncian logis digunakan, skema yang sama harus digunakan untuk semua aplikasi yang mengakses data yang dilindungi oleh entitas kunci logis.
Perhatikan bahwa kedua solusi ini hanya alamat penguncian record tunggal. Seringkali kita mungkin perlu untuk mengunci kelompok secara logis terkait rekaman. Dengan kunci fisik, Anda harus mengatur ini sangat hati-hati untuk menghindari kebuntuan potensial. Dengan kunci logis, biasanya terbaik untuk membangun manajer kunci logis yang memahami kelompok-kelompok catatan logis Anda ingin melindungi dan dapat memastikan bahwa kunci yang koheren dan non-deadlocking. Ini manajer kunci logis biasanya menggunakan tabel sendiri untuk manajemen kunci, pelaporan pendapat, time-out mekanisme, dll
3.    Paralel Paralel Pengolahan pengolahan memungkinkan menjalankan beberapa batch / pekerjaan berjalan secara paralel untuk meminimalkan waktu pemrosesan batch total berlalu. Ini bukan masalah selama pekerjaan yang tidak berbagi file yang sama, db-meja atau ruang indeks. Jika mereka melakukannya, layanan ini harus dilaksanakan dengan menggunakan data dipartisi. Pilihan lain adalah untuk membangun sebuah modul arsitektur untuk menjaga saling ketergantungan menggunakan tabel kontrol. Sebuah meja kontrol harus berisi baris untuk setiap sumber daya bersama dan apakah itu sedang digunakan oleh aplikasi atau tidak. Arsitektur batch atau aplikasi dalam pekerjaan paralel kemudian akan mengambil informasi dari tabel bahwa untuk menentukan apakah itu bisa mendapatkan akses ke sumber daya yang dibutuhkan atau tidak.
Jika akses data tidak masalah, pengolahan paralel dapat diterapkan melalui penggunaan benang tambahan untuk memproses secara paralel. Dalam lingkungan mainframe, kelas paralel pekerjaan secara tradisional telah digunakan, untuk memastikan waktu yang cukup CPU untuk semua proses. Apapun, solusi yang harus cukup kuat untuk memastikan interval waktu untuk semua proses yang berjalan.
Isu-isu penting lainnya dalam pengolahan paralel mencakup load balancing dan ketersediaan sumber daya sistem umum seperti file, database buffer kolam dll Juga catat bahwa tabel kontrol sendiri dengan mudah dapat menjadi sumber daya kritis.
4.    Partisi Menggunakan partisi memungkinkan beberapa versi aplikasi batch besar untuk dijalankan secara bersamaan. Tujuan dari ini adalah untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproses berlalu batch pekerjaan lama. Proses yang dapat dipartisi adalah yang berhasil di mana file input dapat dibagi dan / atau tabel database utama dipartisi untuk memungkinkan aplikasi untuk dijalankan terhadap set data yang berbeda.
Selain itu, proses yang dipartisi harus dirancang untuk hanya memproses data mereka ditugaskan ditetapkan. Sebuah arsitektur partisi harus terkait erat dengan desain database dan strategi partisi database. Harap dicatat, bahwa partisi database tidak selalu berarti partisi fisik dari database, walaupun dalam banyak kasus ini adalah dianjurkan. Gambar berikut ini menggambarkan pendekatan partisi:
Arsitektur harus cukup fleksibel untuk memungkinkan konfigurasi dinamis jumlah partisi. Kedua konfigurasi dikendalikan otomatis dan pengguna harus dipertimbangkan. Konfigurasi otomatis mungkin didasarkan pada parameter seperti ukuran file input dan / atau jumlah record input.
4.1. Partisi Pendekatan Berikut ini daftar beberapa pendekatan partisi mungkin. Memilih pendekatan partisi harus dilakukan berdasarkan kasus per kasus.
1. Tetap dan Bahkan Break-Up of Record Set
Hal ini melibatkan memecahkan rekor input set menjadi nomor bahkan dari bagian (misalnya 10, dimana setiap bagian akan memiliki tepat 1/10th dari catatan seluruh set). Setiap bagian kemudian diolah dengan satu contoh bets / ekstrak aplikasi.
Untuk menggunakan pendekatan ini, preprocessing akan diminta untuk membagi recordset up. Hasil split ini akan menjadi nomor penempatan batas bawah dan atas yang dapat digunakan sebagai input ke batch / ekstrak aplikasi untuk membatasi pemrosesan untuk porsinya sendiri.
Preprosesing bisa menjadi overhead besar karena harus menghitung dan menentukan batas-batas setiap bagian catatan set.
2. Breakup oleh Kolom Kunci
Hal ini melibatkan memecah rekor input yang ditetapkan oleh kolom kunci seperti kode lokasi, dan data menetapkan dari setiap tombol ke turunan batch. Untuk mencapai hal ini, nilai kolom dapat menjadi
3. Ditetapkan ke batch contoh tabel partisi melalui (lihat di bawah untuk rinciannya).
4. Ditugaskan ke turunan curah dengan sebagian nilai (misalnya nilai 0000-0999, 1000-1999, dll)
Di bawah opsi 1, penambahan nilai-nilai baru akan berarti konfigurasi manual bets / ekstrak untuk memastikan bahwa nilai baru ditambahkan ke contoh tertentu.
Di bawah opsi 2 ini akan memastikan bahwa semua nilai ditanggung melalui sebuah instance dari pekerjaan batch. Namun, jumlah nilai yang diproses oleh satu contoh adalah tergantung pada penyebaran nilai-nilai kolom (yaitu mungkin ada sejumlah besar lokasi di kisaran 0.000-0.999, dan sedikit dalam rentang 1000-1999). Di bawah pilihan ini, rentang data harus dirancang dengan partisi dalam pikiran.
Dalam kedua pilihan, bahkan distribusi optimal catatan terhadap kasus batch tidak dapat direalisasikan. Tidak ada konfigurasi dinamis jumlah batch contoh yang digunakan.
5. Perpisahan oleh Tampilan
Pendekatan ini pada dasarnya Breakup dengan kolom kunci, namun pada tingkat database. Ini melibatkan putus recordset ke dalam pandangan. Pandangan ini akan digunakan oleh setiap instance dari aplikasi batch selama pengolahannya. Breakup akan dilakukan dengan mengelompokkan data.
Dengan pilihan ini, setiap instance dari aplikasi batch harus dikonfigurasi untuk mencapai pandangan tertentu (bukan tabel master). Juga, dengan penambahan nilai-nilai data baru, kelompok baru ini data harus dimasukkan ke dalam tampilan. Tidak ada kemampuan konfigurasi dinamis, sebagai perubahan dalam jumlah kasus akan mengakibatkan perubahan untuk tampilan.
6. Penambahan sebuah Indikator Pengolahan
Hal ini melibatkan penambahan kolom baru pada tabel input, yang bertindak sebagai indikator. Sebagai langkah preprocessing, semua indikator akan ditandai untuk non-olahan. Selama tahap mengambil catatan aplikasi batch, catatan dibaca pada kondisi bahwa catatan ditandai non-olahan, dan begitu mereka membaca (dengan kunci), mereka ditandai pengolahan. Ketika selesai merekam, indikator diperbarui baik lengkap atau kesalahan. Banyak contoh aplikasi batch dapat dimulai tanpa perubahan, sebagai kolom tambahan memastikan bahwa sebuah record hanya diproses sekali.
Dengan pilihan ini, I / O pada tabel meningkat secara dinamis. Dalam kasus aplikasi batch update, dampak ini berkurang, sebagai tulis akan tetap harus terjadi.
7. Extract Tabel ke Flat File
Hal ini melibatkan ekstraksi tabel menjadi file. File ini kemudian dapat dipecah menjadi beberapa segmen dan digunakan sebagai masukan bagi instansi batch.
Dengan pilihan ini, biaya tambahan untuk penggalian meja ke sebuah file, dan proses pemisahan itu, dapat membatalkan efek multi-partisi. Dynamic konfigurasi dapat dicapai melalui pemisahan mengubah file script.
8. Penggunaan Kolom Hashing
Skema ini melibatkan penambahan kolom hash (kunci / indeks) ke tabel database digunakan untuk mengambil catatan driver. Hash kolom ini akan memiliki indikator untuk menentukan turunan dari aplikasi batch akan proses ini baris tertentu. Misalnya, jika ada kasus batch tiga harus dimulai, maka indikator ‘A’ akan menandai baris yang untuk diproses oleh misalnya 1, indikator ‘B’ akan menandai baris yang untuk diproses oleh misalnya 2, dll
Prosedur yang digunakan untuk mengambil catatan kemudian akan memiliki klausa WHERE tambahan untuk memilih semua baris ditandai dengan indikator tertentu. The memasukkan dalam tabel ini akan melibatkan penambahan bidang penanda, yang akan gagal untuk salah satu contoh (misalnya ‘A’).
Sebuah aplikasi batch sederhana akan digunakan untuk memperbarui indikator seperti untuk mendistribusikan beban antara kasus yang berbeda. Ketika sejumlah cukup besar baris baru telah ditambahkan, batch ini dapat dijalankan (kapan saja, kecuali di jendela batch) untuk mendistribusikan kembali baris baru terhadap kasus lainnya.
Tambahan contoh dari aplikasi batch hanya membutuhkan jalannya aplikasi batch seperti di atas untuk mendistribusikan indikator untuk melayani nomor baru contoh.
4.2. Database dan desain Prinsip Aplikasi
Sebuah arsitektur yang mendukung aplikasi multi-partisi yang dijalankan terhadap tabel database dipartisi menggunakan pendekatan kolom kunci, harus menyertakan sebuah repositori pusat partisi untuk menyimpan parameter partisi. Ini memberikan fleksibilitas dan memastikan rawatan. Repositori biasanya akan terdiri dari satu tabel dikenal sebagai tabel partisi.
Informasi yang tersimpan dalam tabel partisi akan statis dan secara umum harus dipelihara oleh DBA. tabel harus terdiri dari satu baris informasi untuk setiap partisi dari aplikasi multi-dipartisi. tabel harus memiliki kolom untuk: Program ID Code, Partisi Nomor (Logis ID partisi), rendah Nilai kolom kunci db untuk partisi ini, Tinggi Nilai kolom kunci db untuk partisi ini.
Pada program start-up program dan id nomor partisi yang harus dilalui untuk aplikasi dari arsitektur (Control Pengolahan Tasklet). Variabel ini digunakan untuk membaca tabel partisi, untuk menentukan apa yang sejumlah data aplikasi adalah proses (jika pendekatan kolom kunci digunakan). Selain nomor partisi harus digunakan di seluruh pengolahan:
Tambahkan ke file output / update database agar proses penggabungan untuk bekerja dengan baik Laporan normal pengolahan log batch dan setiap kesalahan yang terjadi selama proses eksekusi terhadap penangan kesalahan arsitektur.
4.3. Meminimalkan kebuntuan Ketika aplikasi dijalankan di contention paralel atau dipartisi, sumber daya database dan deadlock dapat terjadi.
Juga memastikan bahwa tabel database indeks ini dirancang dengan pencegahan kebuntuan dan kinerja dalam pikiran. Kebuntuan atau hot spot sering terjadi dalam administrasi atau arsitektur tabel seperti tabel log, meja kontrol, dan tabel kunci. Implikasi dari hal ini harus diperhitungkan juga. Stress test yang realistis sangat penting untuk mengidentifikasi kemungkinan kemacetan di arsitektur.
Untuk meminimalkan dampak konflik pada data, arsitektur harus menyediakan layanan seperti menunggu-dan-coba lagi interval ketika melekat pada database atau ketika menghadapi kebuntuan. Ini berarti mekanisme built-in untuk bereaksi terhadap kode kembali database tertentu dan bukannya mengeluarkan sebuah penanganan error langsung, menunggu jumlah yang telah ditetapkan waktu dan mencoba kembali operasi database.
4.4. Parameter Passing dan Validasi
Arsitektur partisi harus relatif transparan untuk pengembang aplikasi. Arsitektur harus melakukan semua pekerjaan yang berhubungan dengan menjalankan aplikasi dalam mode dipartisi termasuk:
a.    Ambil partisi parameter sebelum aplikasi start-up
b.    Validasi partisi parameter sebelum aplikasi start-up
c.    Pass Parameter ke aplikasi saat start-up
Validasi harus termasuk pemeriksaan untuk memastikan bahwa:
a.    Aplikasi memiliki partisi yang cukup untuk menutup seluruh data rentang
b.    Tidak ada kesenjangan antara partisi dan menjamin bahwa tidak satu partisi partisi span database.

B. ONLINE PROCESSING
Merupakan sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk.
Pemrosesan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman. Terobosan teknologi yang memungkinkan pengolahan online adalah penyimpanan piringan magnetik. Setiap transaksi diproses pada semua file master yang berkaitan sementara data transaksi berada dalam penyimpanan primer. Catatan persediaan yang sesuai dibaca dalam penyimpanan primer, diperbarui dengan data transaksi, kemudian ditulis kembali pada DASD. Kemudian catatan piutang diperbarui dengan cara yang sama, dilanjutkan dengan catatan analisis penjualan. Ketiga file DASD tersebut diperbarui sebelum transaksi selanjutnya dimasukkan.

Salah satu contoh penggunaan online processing adalahtransaksi online (E-commerce, Ebay, Internet Banking, Reservation Ticket, Pendaftaran Online,dll). Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
Salah Satu Contoh Perkembangan Online Processing (E-Commerce).
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangatlah pesat. Kebutuhan masyarakat akan informasi pun meningkat seiiring berkembangnya teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang paling berkembang di masyarakat saat ini adalah teknologi jaringan internet. Kebutuhan masyarakat akan informasi pun terjawab dengan adanya teknologi jaringan internet yang bisa memenuhi kebutuhan akan informasi dengan cepat. Masyarakat dari berbagai kalangan pun sudah tak asing lagi dengan teknologi jaringan internet ini. Mereka sudah bisa mengakses atau menggunakan jaringan internet sesuai kebutuhan mereka, ada yang memanfaatkan jaringan Wi-fi (Wireless Fidelity) yang memungkinkan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat, ada juga yang mengunakan layanan dari berbagai provider. Belum lagi saat ini semua provider bersaing untuk memberikan fasilitas internet pada telphone genggam dengan gratis atau tarif yang sangat rendah. Dengan demikian kapan pun, di mana pun semua orang sudah bisa mengakses internet.
Di dunia usaha, perkembangan teknologi informasi digunakan untuk mempermudah pekerjaan karyawan, menghemat waktu dalam pekerjaan, membuat laporan usaha,dan juga bisa sebagai media promosi dan transaksi. Dengan membuat sebuah situs web (website) dan mendaftarkannya ke jaringan internet, sebuah perusahaan dapat mempromosikan usahanya, memberikan informasi, sarana komunikasi dan juga bisa melakukan transaksi dengan konsumen tanpa harus bertatap muka, kegiatan ini di sebut dengan E-commerce. E-Commerce merupakan salah satu fasilitas yang mendukung dalam kegitan jual-beli yang dilakukan secara elektronik. Dengan E-Commerce ini dimungkinkan terjadinya kegitan transaksi jual-beli dengan kecepatan sangat tinggi jika dibandingkan dengan kecepatan kegiatan transaksi secara konvensional (tatap muka) Karena sifat jaringan internet yang mendunia, oleh karena itu perusahaan dapat menjangkau konsumen dari berbagai daerah bukan hanya wilayah domestik saja bahkan bisa menjangkau kawasan mancanegara.
Banyak perusahaan yang menggunakan E-Commerce untuk mendukung kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa, dan informasi lainnya. CV. Maju Raya merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang percetakan. Perusahaan ini sangat memperhatikan kepuasan konsumennya dalam jasa percetakannya. Media promosi yang sudah dilakukan perusahaan untuk memberikan informasi tentang perusahaan dirasakan masih kurang. Sering terjadi kesalahan dalam penulisan nama di kartu undangan, dikarenakan kesalahan teknis dari konsumen ataupun bisa juga dari pihak karyawan dan sering terjadi kesulitan dalam mencari data konsumen. Dengan dibangunnya E-Commerce, konsumen tidak perlu datang secara fisik cukup via internetsemua kegiatan transaksi bisa di lakukan.
Dengan menggunakan E-commerce dapat dijadikan solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan menharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produtifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.
Pada online processing, data yang dimasukkan atau diinput akan langsung dimasukkan ke dalam database untuk mengupadate master file pada saat itu juga.Waktu yang dibutuhkan untuk mengupdate database relatif lebih cepat daripada batch processing. Online processing lebih ditunjukan untuk pengolahan data yang memerlukan suatu tingkat transaksi dengan kecepatan tinggi, karena kebutuhan informasi yang harus segera diperoleh pada saat yang sama.

C. Realtime System
Sistem Real Time merupakan suatu sistem pengolahan data yang membutuhkan tingkat transaksi dengan kecepatan tinggi. Hal ini mengingat bahwa kebutuhan transaksi harus diperoleh pada saat yang sama, sebagai bagian dari pengendalian sistem secara keseluruhan. Sistem ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke komputer pusat, diproses di komputer pusat seketika pada saat diterima dan kemudian mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat itu juga.
Suatu realtime system memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat komputer, diproses di pusat komputer seketika pada saat data diterima dan kemudia mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat itu juga. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mempelopori sistem ini. Dengan realtime system ini, penumpang pesawat terbang dari suatu bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk suatu penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, hanya sekedar untuk mengetahui apakah masih ada tempat duduk di pesawat atau tidak.
Sistem ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke komputer pusat, diproses di komputer pusat seketika pada saat diterima dan kemudian mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat itu juga.
Pada sistem Real Time, pengolahan data harus berpusat pada CPU yang relatif besar karena sistem ini didukung dengan sistem operasi yang rumit dan sistem aplikasi yang panjang dan kompleks. Hal itu juga mengingat diperlukannya memori penyimpanan yang cukup besar untuk menampung antrian data pesan-pesan dari terminal.
Kemudian file induk atau master file harus diupdate dan harus tersedia setiap saat jika dipergunakan sehingga diperlukan sentralisasi dalam pengorganisasian file agar sistem bisa lebih efektif dan efisien. Disamping itu, mengingat file-file tersebut harus selalu siap sedia setiap saat jika dibutuhkan dalam pengolahan data, maka file-file tersebut harus disimpan pada input output device yang bisa diakses secara langsung.
Sistem realtime ini juga memungkinkan penghapusan waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini berlaku komunikasi dua arah, yaitu pengiriman dan penerimaan respon dari pusat komputer dalam waktu yang relatif cepat. Penggunaan sistem ini memerlukan suatu teknik dalam hal sistem disain, dan pemrograman, hal ini disebabkan karena pada pusat komputer dibutuhkan suatu bank data atau database yang siap untuk setiap kebutuhan. Biasanya peralatan yang digunakan sebagai database adalah magnetic disk storage, karena dapat mengolah secara direct access (akses langsung), dan perlu diketahui bahwa pada sistem ini menggunakan kemampuan multiprogramming, untuk melayani berbagai macam keperluan dalam satu waktu yang sama.
sumber:  http://en.wikipedia.org/wiki/Batch_processing

Senin, 14 November 2011

apa yang anda ketahui tentang data base?


Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap pemakai (user) diberi wewenang (otorisasi) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut. Tabel itu berfungsi untuk menyimpan data dan merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu, misalnya daftar pegawai atau daftar inventaris barang.
Tabel terdiri atas baris yang disebut record dan kolom yang disebut field sehingga apabila dibayangkan dengan sebuah Gambar A berikut:
Supaya lebih jelas lagi, Gambar B berikut adalah contoh bagi anda mengenai struktur database. Pada Gambar B terlihat sebuah struktur database Tokoku yang terdiri atas tabel-tabel database: barang, pemasok, beli, pelanggan, jual, dan total jual, dimana dalam salah satu tabelnya yaitu tabel beli terdapat field-field database: no faktur, tgl faktur, kode pemasok, kode barang, jumlah barang, serta harga barang.
Ada beberapa istilah yang harus anda ketahui pada saat bekerja dengan sebuah tabel database, yaitu:
1) Field, merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimaksudkan. Field itu pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom vertikal pada tabel. Sebagai contoh lihat Gambar C. Pada gambar tersebut terlihat tabel yang diorganisasikan dalam empat field, yaitu Nama Pemasok, Kode Pemasok, Alamat Pemasok, dan No Telepon.
2) Record, merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel. Sebagai contoh lihat Gambar C. Pada gambar tersebut terlihat satu buah record yang berisi data salah seorang pemasok dengan informasi Andi, 00001, Jl. Mawar No. 2 Medan, 081263545312.
 



Sumber: benidiktus sitohang

Rabu, 09 November 2011

pengertian eksposur dan jenis-jenis eksposur

TUGAS 3.1 :
Seringkali setelah membeli kamera digital baik slr maupun point & shoot, kita terpaku pada mode auto untuk waktu yang cukup lama. Mode auto memang paling mudah dan cepat, namun tidak memberikan kepuasan kreatifitas.
Bagi yang ingin “lulus dan naik kelas” dari mode auto serta ingin meyalurkan jiwa kreatif kedalam foto-foto yang dihasilkan, ada baiknya kita pahami konsep eksposur. Fotografer kenamaan, Bryan Peterson, telah menulis sebuah buku berjudul Understanding Exposure yang didalamnya diterangkan konsep eskposur secara mudah.
Are you ready???
Peterson member ilustrasi tentang tiga elemen yang harus diketahui untuk memahami eksposur, dia menamai hubungan ketiganya sebagai sebuah Segitiga Fotografi. Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan cahaya, bagaimana cahaya masuk dan berinteraksi dengan kamera.

Ketiga elemen tersebut adalah:
  1. ISO – ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya
  2. Aperture – seberapa besar lensa terbuka saat foto diambil
  3. Shutter Speed – rentang waktu “jendela’ didepan sensor kamera terbuka
Interaksi ketiga elemen inilah yang disebut eksposur. Perubahan dalam salah satu elemen akan mengakibatkan perubahan dalam elemen lainnya.

Perumpamaan Segitiga Eksposur
Mungkin jalan yang paling mudah dalam memahami eksposur adalah dengan memberikan sebuah perumpamaan. Dalam hal ini saya menyukai perumpamaan segitiga eksposur seperti halnya sebuah keran air. Shutter speed bagi saya adalah berapa lama kita membuka keran, aperture adalah seberapa lebar kita membuka keran dan ISO adalah kuatnya dorongan air dari PDAM, dan air yang mengalir melalui keran tersebut adalah cahaya yang diterima sensor kamera. Tentu bukan perumpamaan yang sempurna, tapi paling tidak kita mendapat ide dasarnya.

Memahami Konsep ISO

Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah. Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja. Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.

Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya mengeset ISO saya di 200 sementara Anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai?

Secara garis besar, saat kita menambah setting ISO dari 100 ke 200 ( dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av) , kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik. Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi:1/500 detik. Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh , kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1stop.

Anda bisa mencoba pengertian ini dalam kasus aperture, cobalah set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO Anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah perubahan besaran aperture Anda.

Memahami Aperture & Depth of Field


Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
apertureAperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
apertureJadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.

Depth of Field
Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
PICT0235_mdUntuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.
PICT0236_mdKonsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.

Memahami Shutter Speed


Secara definisi, shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.
Supaya mudah, kita terjemahkan konsep ini dalam beberapa penggunaannya di kamera:
  • Setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik. Ya, sesingkat dan sekilat itu. Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 30 detik, anda akan melihat tulisan seperti ini: 30’’
  • Setting shutter speed di kamera anda biasanya dalam kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop, jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400, 1/320, 1/250, 1/200, 1/160 … dst.
  • Untuk menghasilkan foto yang tajam, gunakan shutter speed yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed 1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization (dibahas dalam posting mendatang)
  • Batas shutter speed yang aman lainnya adalah: shutter speed kita harus lebih besar dari panjang lensa kita. Jadi kalau kita memakai lensa 50mm, gunakan shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm, gunakan shutter speed 1/30 det.
  • Shutter speed untuk membekukan gerakan. Gunakan shutter speed setinggi mungkin yang bisa dicapai untuk membekukan gerakan. Semakin cepat obyek bergerak yang ingin kita bekukan dalam foto, akan semakin cepat shutter speed yang dibutuhkan. Untuk membekukan gerakan burung yang terbang misalnya, gunakan mode Shutter Priority dan set shutter speed di angka 1/1000 detik (idealnya ISO diset ke opsi auto) supaya hasilnya tajam. Kalau anda perhatikan, fotografer olahraga sangat mengidolakan mode S/Tv ini.
  • Blur yang disengaja – shutter speed untuk menunjukkan efek gerakan. Ketika memotret benda bergerak, kita bisa secara sengaja melambatkan shutter speed kita untuk menunjukkan efek pergerakan. Pastikan anda mengikutkan minimal satu obyek diam sebagai jangkar foto tersebut. Coba perhatikan foto dibawah: